“Hiduplah di Muhammadiyah dan Hidup-Hidupilah Muhammadiyah”


Hiduplah di Muhammadiyah dan Hidup-Hidupilah Muhammadiyah”
Oleh : Ahmad Sholikin*
Muhammadiyah pada saat telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dakwah yang di bangun oleh K.H Ahmad Dahlan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Baik perkembangan dalam hal amal usaha maupun perkembangan secara kuantitas jumlah anggota Muhammadiyah. Telah berkembangan selama 1 abad, Muhammadiyah tetap eksis dalam mengarungi setiap perubahan zaman, perubahan era pemimpin, dan banyak perubahan-perubahan lainnya yang tentunya menuju lebih baik. Tentunya hal ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan oleh organisasi yang banyak mengalami tantangan dan teror yang dilakukan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, banyak organisasi yang secara sedikit demi sedikit hanya meninggalkan sejarah, contohlah Boedi Utomo, Sarekat Dagang Islam/Sarekat Islam.
Muhammadiyah dalam memasuki abad yang ke-2, tentunya banyak hal yang harus dibenahi agar tetap eksis selama-lamanya hingga tujuannya tercapai yaitu terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Salah satu hal yang patut dilakukan adalah menjadikan Muhammadiyah menjadi organisasi yang bukan hanya menginginkan banyaknya anggota, akan tetapi harus juga menjadi organisasi yang berkualitas secara kualitas, terutama kualitas anggota-anggotanya.
Dengan berkembangnya kualitas sumber daya manusia dalam muhamamdiyah tentu ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, karena akan mendapat aura semangat baru dalam mengembangkan sayap dakwahnya melalui berbagai amal usaha yang di milikinya. Dakwah riil muhammadiyah yang sudah terimplementasi kepada sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, panti asuhan, SPBU dan lain-lainnya. Seperti data di bawah ini :
Data Amal Usaha Muhammadiyah
No
Jenis Amal Usaha
Jumlah
1
TK/TPQ
4.623
2
Sekolah Dasar (SD)/MI
2.604
3
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs
1.772
4
Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA
1.143
5
Pondok Pesantren
67
 6
Jumlah total Perguruan tinggi Muhammadiyah
172
7
Rumah Sakit, Rumah Bersalin, BKIA, BP, dll
457
8
Panti Asuhan, Santunan, Asuhan Keluarga, dll.
318
9
Panti jompo *
54
10
Rehabilitasi Cacat *
82
11
Sekolah Luar Biasa (SLB) *
71
12
Masjid *
6.118
13
Musholla *
5.080
14
Tanah *
20.945.504   M²

*www.muhammadiyah.or.id
Pencapaian yang sungguh luar biasa dari organisasi muhammadiyah sehingga memiliki amal usaha yang sedemikian luar biasa banyaknya. Muhammadiyah dengan dakwah bil hall nya mampu membuat citra islam di masyarakat menjadi citra yang profetik, dimana sifat-sifat para pengelola muhammadiyah di harapkan mencerminkan perilaku nabi muhammad S.A.W.
Dalam bidang pengkaderannya pun Muhammadiyah memiliki organisasi Otonom yang sangat lengkap dan berjenjang. Tujuan dari pengkaderan ini adalah supaya dapan membentuk seorang pimpinan bagi persyarikatan, bagi islam dan bagi bangsa ini. Dari level SMP dan SMA kader-kader muhammadiyah sudah di kenalkan dengan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), setelah lulus dari SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi seorang kader muhammadiyah di beri wadah dalam berorganisasi yaitu IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), setelah menjadi anggota IMM kemudian melanjutkan pada Level Pemuda Muhammadiyah, baru setelah itu bisa menjadi kader Muhammadiyah, islam dan Bangsa. Selain itu bagi para kader perempuan juga di berikan wadah yaitu ada Nasyiatul Aisyiyah dan Juga Aisyiyah. Bagi para kader yang suka beladiri di sediakan juga Tapak Suci sebagai beladiri yang ber aliran Muhammadiyah. Jadi para kader sudah tidak ada alasan untuk berhenti atau beralih ke pergerakan lain ketika menjadi mahasiswa ataupun ketika menjadi pelajar.
Disaat ini kita harus berbangga dan bersenang hati karena sudah disediakan wadah untuk bagi kader muhammadiyah di semua level dan jenjang. Karena pada zaman dahulu kala ketika belum ada IPM banyak kader pelajar muhammadiyah yang bergabung dengan Pelajar Islam Indonesia, dan di kalangan mahasiswa banyak kader mahasiswa muhamadiyah yang bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah. Saat ini hampir sudah di semua kota dan daerah di seluruh Indonesia memiliki IPM dan Juga IMM, maka jika ada kader yang tidak bergabung dengan organisasi tersebut maka perlu dipertanyakan Kemuhammadiyahannya.
Menilik dari berbagai pengalaman saya ketika ber IMM di Universitas Airlangga yang bassisnya negri, banyak pengalaman yang menyenangkan dan juga tidak menyenangkan. Banyak para kader muhammadiyah menjadi sasaran empuk dan mak nyus bagi para organisasi atau partai politik bahkan mencoba untuk memperebutkan para kader muhammadiyah. Tidak dapat di pungkiri kelebihan dari para kader muhammadiyah adalah memiliki pola pikir yang rasional dan lebih terbuka terhadap pemahaman lain. Ini adalah bisa dikatakan kelebihan dan juga mungkin kekurangan dari muhammadiyah. Ketika banyak kader muhammadiyah yang masuk di universitas negri, mereka akan mendapat perlakuan yang istimewa dimata para aktivis, karena kader muhammadiyah banyak yang doyan organisasi. Kebanyakan kader muhammadiyah yang telah mengikuti IPM di SMA mereka, belum memiliki pondasi dan pemahaman ideologi muhammadiyah yang Kompherenshif. Saya pernah berandai-andai “seandainya saya kuliyah di Uiversitas Muhammadiyah maka saya akan mengambil tema skripsi “Pola Pengkaderan di SMA Muhammadiyah”. Mengapa tema itu ? karena saya melihat banyak sekali lulusan perguruan muhammadiyah tetapi kurang faham tentang muhammadiyah bahkan g tau muhammadiyah itu apa ?
Sangat di sayangkan hal-hal seperti itu ? dan ini yang saya sinyalir sebagai senjata bagi para organisasi lain yang ingin mendapatkan kader muhammadiyah ini ketika dia masuk keperguruan tinggi. Mereka memiliki dalih bahwa ketika seoran yan sudah kuliyah harus memiliki pemikiran intelektual yang tinggi maka sudah tidak zamannya lagi kita terkotak-kotak dalam Muhammadiyah dan juga NU. Mereka berdalih bahwa islam itu ya islam, bukan terpisah-pisah seperti Muhammadiyah dan NU. Sejatinya ketika mahasisawa baru pasti akan bangga ketika mereka dianggap kaffah berislam setelah tidak berada dalam muhammadiyah ataupun NU. Padahal menurut saya orang-orang seperti ini lah yang tidak menghargai orang lain, mereka menganggap orang lain salah dan mereka menganggap diri mereka sendiri yang paling benar. Muhammadiyah adalah pengikut dari Nabi Muhammad, sesuai dengan hadist
Tentunya ini bukanlah sekedar omong kosong belaka. Karena ternyata banyak fenomena yang terjadi dikalangan Muhammadiyah. Orang dengan begitu mudahnya masuk menjadi anggota Muhammadiyah hanya dengan dibuktikan dengan memiliki kartu anggota Muhammadiyah yang saat ini ternyata semakin mudah didapatkan dengan tidak memandang siapa mereka dan apa yang sudah mereka lakukan utunk perkembangan dakwah Muhammadiyah. Dan bahkan mungkin juga dalam kehidupan keseharian mereka sama sekali tidak mencerminkan pribadi-pribadi Muhammadiyah seperti yang diinginkan oleh para pendiri dan para pejuang Muhammadiyah di generasi awal.
Yang paling mengecawakan dan menyesakkan hati adalah mereka kebanyakan menjadi anggota Muhammadiyah hanya karena ingin masuk dan bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah. Dan tentunya ini terjadi di semua bagian Negara Indonesia ini. Ini adalah hal yang sangat riskan dan bisa menjadikan muhammadiyah kehilangan banyak asset amal usaha. Banyak kasus yang telah terjadi, sekolah Muhammadiyah beralih nama, masjid dikuasai oleh pihak lain, dan yang pastinya banyak yang lainnya yang tidak kita ketahui. Kejadian-kejadian nyata ini harus segera ditanggulangi kalau kita tidak ingin mendengar nanti entah berapa tahun lagi bahwa Muhammadiyah telah menjadi sejarah dan tidak lagi mampu mengukir sejarah peradaban bangsa.
Maka dari itu sebagai kader ikatan maka kita mempunyai tanggung jawab untuk menghidupkan muhammadiyah di segala lini, sebagaimana kita tahu bahwa pengkaderan adalah ruh dari organisasi muhammadiyah. Ketika pengkaderan yang ada di level ortom bisa menjadikan kader ber ideologi islam dan muhammadiyah yang mantab, maka insyaalloh muhammadiyah kedepannya akan di pimpin atau di pegang oleh orang-orang yang memiliki loyalitas persyarikatan yang tinggi. Maka dari itu kuatkan ideologi islam kita, jangan sampai terperosok dalam pemikiran yang sempit, sebagai mahasiswa maka kita harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Jangan hanya karena sok-sok an dengan pendapat dari satu orang kita langsung ciut nyali dan merubah haluan kita. Jangan ketika kita mengetahui ketidak benaran dalam organisasi muhammadiyah malah kita tinggalkan dan berpaling kepada organisasi lain yang menurut kita labih baik, padahal kenyataannya juga tidak begitu benar. Sebagai seorang kader ketika melihat ketidak benaran menurut syariah islam dalam persyarikatan ini maka rubahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa dengan ucapan, jika tidak bisa dengan hati, pada intinya banyak jalan menuju roma. Karena dalam persyarikatan ini kita adalah keluarga, atas nama keluarga maka selamatkanlah saudaramu dari apai neraka jika ada salah, jangan kamu tinggalkan.
Akhir kata dengan melihat fenomena-fenomena di atas maka yang harus kita lakukan adalah.. ??? Perkuat ideologi mu dan kuasai semua aset muhammadiyah karena banyak orang yang tak berideologi muhammadiyah telah mengincar aset-aset kita untuk kepentingan kelompok partainya bahkan untuk kepentingan pribadinya. Dengan menguasai aset-aset muhammadiyah maka kita baru akan bisa menghidup-hidupi muhammadiyah. So...... kata-kata K.H. Ahmad Dahlan “Hidup-Hidupilah Muhammadiyah dan Jangan Mencari Hidup di Muhammadiyah” mari kita tafsirkan dengan “Hiduplah di Muhammadiyah dan Hidup-Hidupilah Muhammadiyah”.

(Teruntuk kader ikatan mahasiswa muhammadiyah Universitas Airlangga dek Izfa Rifdiani, dek Ristaqul Husna Belgania : Jangan dengarkan orang bilang apa, ketika kita berjuang untuk menghidup-hidupi muhammadiyah melalui Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Airlangga. Harus kita yakini ketika kita berjuang di Muhammadiyah kita juga berjuang demi Islam, Persyarikatan dan juga Bangsa, maka kita akan mendapatkan balasan berupa Syurga dari Alloh. Semoga dengan berbagai gesekan-gesekan yang terjadi pada diri kita dan IMM Airlangga maka kita dan IMM Airlangga akan semakin kokoh di Universitas Airlangga.)

*Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Airlangga

Komentar

Postingan Populer