Mencintai Alloh dan Rosul-Nya


Mencintai Alloh dan Rosul-Nya

Katakanlah, “Jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga, harta kekayaan, yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Alloh dan Rosul-Nya, dan jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusan-Nya. Dan Alloh tidak memberi petunjuk pada orang-orang yang fasik”.
(Surat At Taubah ayat 24)

Ayat diatas memberikan perintah kepada kita untuk lebih mencintai Alloh dan rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya daripada mencintai yang lainnya. Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa orang yang lebih mencintai yang lain daripada mencintai Alloh, Rosul-Nya, dan Jihad di jalan-Nya adalah termasuk orang yang fasik yang Alloh akan memberikan azab-Nya kepada mereka. Apakah kita termasuk orang yang mencintai Alloh, Rosul-Nya, dan Jihad ataukah termasuk orang yang fasik?
Misalnya, ketika kita sedang asik nonton TV, atau sedang baca buku karena besoknya ujian, lalu adzan berkumandang, mana yang kita pilih, meneruskan nonton atau baca, atau segera mempersiapkan diri ke mesjid?
Salah satu tanda orang yang mencintai adalah dia akan lebih mendahulukan apa-apa yang dikehendaki oleh sesuatu yang dicintainya dari pada yang lain. Salah satu contoh, si Budi sedang jatuh cinta pada si Nurul. Si Nurul meminta si Budi datang ke rumahnya, tapi di saat yang sama temannya ngajak dia nonton ke bioskop, kira-kira mana yang akan budi pilih, ke rumah si Nurul sang pujaan hati, atau ke rumah temannya? Kalau dia cinta pada si Nurul tentunya dia akan lebih memilih mengikuti ajakan si Nurul. Contoh ini adalah contoh seseorang mencintai seseorang, bagaimana dengan mencintai Alloh, rosul-Nya, dan Jihad? Tentu lebih dari itu bukan!
Alasan utama mengapa kita harus mencintai Alloh dan rasul-Nya, karena Alloh dan Rasul-Nya sangat mencintai kita, sangat menyayangi kita, dan sangat mengasihi kita. Sudah selayaknyalah kita balik mencintai Alloh dan Rasulnya lebih daripada yang lainnya. Bagaiman Alloh selalu menjaga kita siang dan malam, memberi kita rizki, menolong kita dalam kesusahan, mengabulkan doa kita, dan banyak sekali yang telah Alloh berikan untuk kita, melebihi apa yang telah diberikan makhluknya yang lain untuk kita. Begitu juga Rasul-nya, beliau berjuang sampai titik darah penghabisan supaya umatnya selamat, berusaha supaya petunjuk-petunjuk Alloh tersampaikan kepada kita sehingga kita tidak tersesat dan bahagia, bagaimana beliau rela diludahi, dihina, dipukul, disakiti, dan berbagai hal yang menyakitkan beliau alami demi kita. Itu semua beliau lakukan untuk kita karena beliau mencintai kita, karena beliau sayang kita, karena beliau ingin kita selamat, ingin kita bahagia. Sudah seberapa besarkah pengorbanan kita untuk mencintai Alloh dan Rasulnya?
Berjuta-juta bukti telah Alloh dan Rasul-Nya berikan kepada kita bahwa Alloh dan Rasulnya sangat mencintai kita, sudahkah kita menyadarinya? Saudaraku, cintailah siapa yang sudah menunjukkan bukti daripada siapa yang masih memberi janji.
Bila kita lebih mencintai Alloh, maka Alloh akan memberikan karunia yang lebih banyak pada kita. Kita juga akan didukung untuk mencintai yang lebih rendah. Sebaliknya, kalau kita lebih mencintai makhluk, maka kita akan terhambat untuk mencintai Alloh, rasulnya, dan jihad di jalan-Nya. Cinta kepada Alloh akan melahirkan kepuasan, kebahagiaan, dan keselamatan.
Bila kita lebih mencintai makhluknya, maka kewajiban kita akan lebih banyak dari hak-hak yang kita terima. Mencintai adalah kesiapan untuk berkorban, tiada cinta tanpa pengorbanan. Bila pengorbanan lebih banyak daripada hak-hak yang kita dapatkan, maka yang akan timbul adalah tuntutan-tuntutan yang jika tidak terpenuhi akan timbul kekecewaan-kekecewaan yang bila terakumulasi, menumpuk terus-menerus pasti akan menimbulkan penderitaan, kesengsaraan, bahkan kekecewaan-kekecewaan dunia dan akherat.

Komentar

Postingan Populer