“Just for Allah subhanaulloh ta’ala”

Aku memilih jalan ini atas dasar kesadaran diriku sendiri, aku memasuki jalan ini tanpa ada paksaan dari pihak lain. Aku dengan sadar masuk dalam komunitas ini, atas dasar ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT. Dulu ketika petama kali aku masuk kedalam kampus yang terkenal disurabaya ini aku sangat bingung, karena ketika sebelum masuk di kampus ini aku mendapat banyak cerita bahwa ketika kamu masuk dalam sebuah komunitas kampus, akan mendapati orang-orang yang aneh. Dan cerita itu ternyata benar adanya, pada waktu UFO (United FISIP Orientation) saya melihat berbagai keanehan diantaranya banyak orang-orang yang mengaku TIMDIS (Tim di Siplin) mereka selalu berteriak-teriak dan selalu mencari-cari kesalahan orang lain, tapi kalao masalah itu saya tidak terlalu kaget karena kata teman saya itu sudah biasa untuk menguji mental kita.
Keanehan demi keanehan terus terjadi hingga saya menemukan komunitas, pada saat display UKM ditingkat fakultas, pada saat itu banyak perempuan yang menggunakan jilbab panjang-panjang hingga hampir menutupi seluruh badannya dan berwarna hitam, dan juga para lelaki yang memakai pakaian hitam dengan celana mereka yang di lipat hingga berada diatas mata kaki. Pada saat itu yang ada di pikiran saya adalah apakah ini yang disebut sebagai aktivis dakwah kampus ? Jika para aktivisnya seperti ini apakah tidak akan membuat MABA ( Mahasiswa Baru) menjadi takut dan malah menjauhi dakwah kampus, pertanyaan itulah yang terbersit dalam pikiran saya ketika pertama kali melihat para aktivis SKI FISIP UNAIR. Tetapi entah kenapa, hal itu justru membuat saya menjadi tertarik dengan organisasi ini, hati saya mengatakan bahwa saya harus bergabung dengan mereka ? Tanpa berfikir panjang saya mengisi dan mendaftarkan diri pada sebuah formulir yang dibagikan kepada seluruh MABA. Karena pada saat kuliyah adalah keinginan saya yang tidak tercapai pada saat SMA, bahwa saya harus latihan berorganisasi ketika kuliah, karena waktu SMA saya habis untuk bekerja, kerja dan bekerja. Akhirnya setelah beberapa hari saya mendapatkan sms berupa taujih dari nomer yang tidak saya kenal, sms itu undangan untuk mengikuti sebuah pengajian yang diadakan oleh SKI FISIP UNAIR. Saya berfikir bahwa saya telah menjadi bagian dari mereka, karena saya telah diundang dalam sebuah acara yang mereka buat, ini menunjukkan bahwa saya telah syah menjadi anggota ski fisip.
Setelah beberapa bulan mengikuti kegiatan-kegiatan dan juga kajian-kajian yang diadakan oleh ski fisip, akhirnya saya benar-benar mantab bahwa inilah yang selama ini saya cari, semuanya saya dapatkan didalam ski fisip. Tetapi keadaan itu tidak berlangsung hingga lama, karena saya harus bisa bertahan hidup dalam kondisi yang serba pas-pasan ini. Hingga saya mendapatkan sebuah pekerjaan yang menurut saya itu bukan sebuah pekerjaan tetapi lebih kepada sebuah pengabdian saya kepada agama ini. Saya mendapatkan tawaran selain menjadi tukang bersih-bersih dimasjid saya juga mendapatkan kepercayaan untuk mengajar TPA. Dan yang menjadi masalah adalah waktu mengajar TPA itu setiap hari dan pada pukul 16.00 am harus dimulai. Jadi secara otomatis semua kegiatan UKM saya mulai dari SKI hingga Tapak Suci Putera Muhammadiyah terbengkalai semuanya. Eh saya lupa menceritakan bahwa selain aktif di ski saya juga aktif dalam ukm tapak suci unair, entah alasan apa yang mendasari saya ikut tapak suci itu, tetapi tujuan utama saya adalah karena teringat oleh pesan Kyai Haji Ahmad Dahlan “Hidup-hidupilah muhammadiyah dan jangan mencari hidup dalam Muhammadiyah” maka dari itu saya ingin menghidupkan muhammadiyah di Universitas Airlagga melalui tapak suci.
Disini saya akan menekankan cerita ini lebih pada kegiatan ski nya, untuk urusan muhammadiyah mungkin akan ada sebuah cerita tersendiri, mungkin lain waktu akan ane ceritakan juga mengenai hubbungan ane dengan muhammadiyah. Didalam ski fisip unair ane berhasil mendapatkansebuah pengalaman yang menurut ane lucu pada awalnya, saya harus memanggil saudara laki-laki saya dengan sebutan akhi dan saudara perempuan saya dengan sebutan ukhti, itu adalah hal aneh yang belum pernah saya ketahui selama ane berada dikampung halaman. Tetapi setelah ane fakir dengan masak-masak maka ane berada pada sebuah kesimpulan bahwa itukan sebutan dalam bahasa arab, maka sebutan itu sangat baik dan Allah juga menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa arab juga. Dan juga ada istilah baru yaitu syuro’, apa itu syuro’ ? syuro’ adalah rapat, tetapi rapat yang disebut syuro’ ini adalah dengan memakai sebuah tabir atau pembatas atau sering disebut sebagai hijab. Pada awalnya saya merasa lucu aja berbicara dengan seseorang tetapi tidak melihat wajahnya, hingga ane tidak mengenal semua para senior akhwat ane. Padahal ane sudah melakukan syuro, berkali-kali bahkan juga tidak jarang sms-an dengan mereka, tetapi aneh bin ajaib saya tidak mengenal wujud mereka. Mungkin itu adalah kebodohan ane atau memang ane yang menjaga hijab dengan beliao sehingga ane tidak pernah melihat wajah-wajah beliao pada saat selain syuro’(aneh kan, tapi ini nyata ikhwah…..). Tetapi setelah ane membaca berbagai literature maka ane mendapat kesimppulan bahwa tujuan dari adanya hijab adalah untuk menjaga pandangan antara ikhwan dan akhwat yang bukan muhrimnya.
Setahun sudah ane menjadi anggota ski fisip SAE (Smart Aktif dan Energic), hingga ane mendapatkan amanah untuk menjadi kadep dalam departemen infokom. Ane sebenarnya merasa tidak sanggup dengan amanah ini, akan tetapi itu sudah merupakan komitmen ane untuk selalu memperjuangkan agama Allah. Akhirnya ane tidak bisa menolak amanah ini, walaupun pada awalnya saya menolak. Tetapi ada seorang ikhwan yang bilang kepada saya mengenai sebuah hadist ”Umar pernah berkata jika ada Seribu orang yang berjihad dijalan Allah maka saya akan ikut didalamnya, jika ada Seratus orang yang berjihad dijalan Allah maka saya juga termasuk didalamnya, jika ada Sepuluh orang yang berjihad dijalan Allah maka saya adalah salah satu diantara sepuluh itu, dan jika hanya ada Satu orang yang berjihad dijalan Allah maka saya pastikan bahwa satu orang itu adalah saya” dari perkataan umar tersebut maka hati saya terketuk untuk menerima amanah ini. Walaupun saya merasa tidak mampu karena pada saat berada menjadi anggota departemen infokom saya jaranga hadir pada waktu syuro’, tau sendirilah setiap syuro’ pasti berbenturan dengan jadwal ngajar TPA ane., tetapi saya berkeyakinan bahwa Allah akan selalu bersama orang-orang berjihad dijalan Allah.
Hingga sekarang ini saya memimpin departemen infokom dengan dibantu oleh sekdep ane yang begitu tangguh dan selalu menyemangati saya, maka saya berkeinginan supaya departemen infokom ski fisip ini selalu bergerak dan meraih ridho dari Allah. Semoga tulisan yang tidak tersusun denga kalimat yang rapi dan indah ini bisa menjadi semangat buat ane khususnya dan juga untuk anggota infokom umumnya. Teruntuk kader-kader ski fisip yang berada di dalam departemen infokom, tanpa kalian dakwah ski fisip akan terasa gersang, dan juga untuk semua kader ski fisip 2009 kita dituntut oleh adik-adik 2010 untuk menunjukkan taji dakwah kita, karena kader 2009 sudah lama tertidur lelap hingga tidak bangun-bangun,,,,,,,jangan sampai kita tidak bangun ikhwah….Semua kesibukan yang kita miliki, semua mahasiswa pasti punya kesibukan, tetapi tidakkah kalian ingin melakukan shodaqoh untuk gerakan dakwah ini,,,,,,

Komentar

Postingan Populer