Aku Malu Jadi Orang Muhammadiyah

Merupakan sebuah kebanggaan yang sangat luar biasa, karena bisa besar dan hidup di lingkungan muhammadiyah. Itu merupakan sebuah nikmat dan karunia dari ALLOH yang sangat tak ternilai harganya. Jika dibandingkan dengan hidup pada lingkungan gerakan yang lain, hidup pada lingkungan muhammadiyah akan lebih menguntungkan. Ini disebabkan karena pada lingkungan muhammadiyah kita akan diajarkan tentang bagaimana ajaran islam yang murni berdasarkan tuntunan dari nabi Muhammad SAW, tanpa mengikuti atau menganut salah satu dari pendapat 4 imam mahdzab. Berdasarkan arti bahasanya “MUHAMMADIYAH” adalah pengikut dari nabi Muhammad. Semua tingkah laku dan semua perilaku kita harus berdasarkan contoh dari rosululloh, kita harus mencontoh apa yang dikerjakan oleh rosululloh. Bahkan dalam hal ibadah kita tidak boleh atau haram hukumnya, jika melakukan ibadah-ibadah yang tidak ada contoh dari rosululloh. Karena dalam suatu hadist telah disebutkan bahwa “Semua ibadah itu haram kecuali yang diperintahkan oleh ALLOH, sedangkan semua yang ada didunia ini boleh/halal kecuali yang dilarang/harankan oleh ALLOH”. Tidak ada yang salah dengan kata-kata ini, akan tetapi akan manjadi masalah jika kita memunculkan sifat fanatik terhadap kelompok-kelompok lain. Sebagai generasi muda yang lebih berpendidikan maka sikap-sikap fanatik itu tidak boleh berkembang pada diri kita, Karena itu akan menghambat perkembangan dan persatuan dari kalangan umat islam itu sendiri.
Sebagai seorang generasi muda yang hidup dibawah naungan / lembaga persyarikatan muhammadiyah ini merupakan sebuah tanggungjawab yang sangat berat, karena kita harus mampu menjadi contoh sebagai generasi muda yang benar-benar memurnikan ajaran-ajaran dari nabi Muhammad. Akan menjadi sangat lucu dan aneh jika generasi muda muhammadiyah sangat jauh dari ajaran-ajaran sunah nabi, apalagi jauh dari ajaran-ajaran agama islam itu sendiri. Ini akan sangat lucu jika generasi muda muhammadiyah bergaul antara laki-laki dan perempuan hingga melampaui batas kewajaran, padahal sudah jelas dan gamblang bagaimana seharusnya hubungan/adab antara laki-laki dan perempuan bukan mahram. Ini sudah dijelaskan dalam Q.S an-nur 30-31. Tapi mengapa banyak diantara kita para generasi muda muhammadiyah khususnya dan seluruh generasi muslim pada umumnya menghiraukan akan ayat ini. Bahkan sudah jelas hukuman bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat ALLOH adalah neraka jahannam lah tempat yang paling baik baginya. Apakah sudah tidak ada lagi rasa malu pada diri kita, apakah rasa malu itu sudah musnah dari diri kita? Padahal dalam hadist telah disebutkan “al khaya’u minal iman” “malu adalah sebagian dari iman”. Ini akan manjadi sangat aneh jika generasi muda muhammadiyah tidak pernah atau jarang melakukan sholat Berjamaah dimasjid, Sholat rowatib, Membaca dan mempelajari Al-Qur’an, Puasa senin-kamis, Sholat tahajjud bahkan ketika mendengar suara adzan berkumandang hatinya tidak bergetar sama sekali.
Wahai generasi muda muhammadiyah khususnya dan generasi muda islam pada umumnya marilah kita berbenah diri, kita berintrospeksi diri kita, janganlah kalian merasa bangga dengan menenteng dan membawa logo/almamater muhammadiyah jika perilaku dan perbutan kalian masih jauh dari sunnah-sunnah nabi muhammad SAW. Mari kita hidupkan kembali semangat yang dibawa oleh K.H Ahmad Dahlan dalam membangun peradaban islam yang yang murni berasal dari ajaran nabi muhammad SAW. Mari bersama-sama kita membangun sebuah peradaban yang sesuai dengan tuntunan dan ajaran rosululloh. Kita hilangkan pola pikir yang terkotak-kotakan yang ada pada diri kita, kita munculkan sebuah semangat baru dalam kebersamaan dibawah bendera islam. Cara yang kita lakukan mungkin berbeda akan tetapi marilah kita ber fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan). Mohon ma’af jika judulnya agak kontroversial tapi itulah realita yang terjadi pada generasi muda muhammadiyah khususnya dan generasi muda islam pada umumnya. Semoga tulisan yang singkat ini dapat memompa diri kita untuk menjadi seorang generasi muslim yang kuat.

Komentar

Anonim mengatakan…
LuUAR BIASA... sEMOGA MASIH BANYAK GENERASI MUDA MUHAMMADIYAH YANG BERPOKIRAN SEPERTI INI...
Unknown mengatakan…
Terkadang memang "bosan" dan "lelah" melihat raalitas, tapi mari kita berupaya memperbaiki keadaan...
Ahmad Sholikin mengatakan…
tetapi apakan seperti ini yang kita inginkan,,,apakah kita tidak menginnginkan perubahan.

Postingan Populer